Selasa, 22 Juni 2010

YEAH.

Tak akan goyah, walau kau ucapkan beribu kata cinta.
Tak akan goyah, walau kau giurkan berjuta harapan indah.
Dan tak akan aku goyahkan pendirianku atas busuknya hatimu.
Yang ada kini, adalah cita-cita yang menjulang tinggi.
Yang tak akan ku ijinkan siapapun merohokannya lagi.
Sudah cukup aku tahu tentang dirimu,
yang tak lain hanyalah kiasan dibalik kebohonganmu.
Nikmati saja hidupmu kini,
dan akan aku nikmati pula cantiknya pribadi diri tanpamu.
Kau hanyalah buku usang yang yang tak ada maknanya,
yang akan ku biarkan berlalu.

Aku akan berjalan melewatimu,
tak melihatmu dan akan berlari membelakangimu.

Senin, 07 Juni 2010

Terpikirkan.

Seperti bintang yang kemerlap, seperti kunang yang berterbangan. Hah. Subhanallah, rasanya begitu mencekik namun indah dibuatnya. Menikmati apa yang memang orang lain nikmati, mengalir bagai sekumpulan angsa yang berenang.
Beginilah rasanya, seperti mimpi. Andai benar mimpi, aku tak pernah ingin bangun. Andai ini nyata, maka serasa aku tak ingin tertidur. Tidak salah, tetapi benar yang diterka. Mulai dari mata hingga kehati, semua merasakan apa yang aku tulis.
Tapi ini adalah awal dari sebuah kebodohan, yang membuat aku lena. Membuat lupa akan hakekat yang utama, membuat semu semua kewajiban.
Bukan hati yang meminta, tapi ini tak ku sangka. Begitu saja dia datang, tanpa uluran tangan, tanpa sambutan hangat. Bisakah kau jawab ini semua, wahai yang terpikirkan?
Tapi serasa kau bungkam dengan angkuhmu, kau tuli dengan perasaanmu. Apakah layak yang seperti kau yang selalu terpikirkan? Sungguh, ini adalah penyakit hati yang menyakitkan.
Kau, kau.. Tidakkah kau tahu aku kini? Tidakkah kau tahu diri ini?
Maka sedikitlah ucapkan kata, untuk hatiku, bukan egomu. Sedikit kau menyibakkan senyum, jadi hadiah besar langkah ini.

Kau.. Kau..
kau yang selalu terpikirkan.

Selasa, 01 Juni 2010

insyaAllah.

Ketika hari berlalu, dan ketika waktu tak dapat terulang. Ingatan masih hangat tentang hari kemarin. Menguasai hari dengan ukhuwah, membimbing diri dengan kebersamaan.
Perjuangan itu tak mudah, tak akan lekang walau bersisik.
Perjuangan ini adalah jalan yang mulia, perjuangan ini adalah sebuah kewajiban. Walau pribadi banyak kurang, tapi semangat membara bersama tekad kuat jadi sebuah tujuan besar.

Kerinduan ini jadi bukti bahwa ukhuwah adalah nyata, bahwa kita memang ada.
Kawanku semua, terimakasih untuk pelajaran yang telah aku terima, terimakash untuk kedewasaan yang mengalir dalam diri, terimakasih untuk cinta kita bersama,
Kini dan nanti ..