Jumat, 08 Oktober 2010

Remind

Dalam pandanganku dan mungkin sebagian orang, hidup itu memang kejam.
Entah apa yang sedang di alami, berat atau tidak, selalu beranggapan bahwa Tuhan tidak adil.
Tapi tidakkah diketahui bahwa itu hanyalah sebgian kecil dari pengangkatan derajat untuk orang-orang yang beriman?
Tidak diketahui jugakah bahwa itu adalah bukti bahwa Tuhan masih sayang pada kita?

Semua memang perlu proses, pendewasaan diri dan mengerti akan namanya ujian.
Tidak perlu khawatir atau gusar. Allah tahu yang terbaik untuk kita.
Allah lebih tahu apa yang perlu ditambah dalam diri kita.
Yang menjadi tugas kita adalah menjalani, ikhtiar, doa dan tawakal.
Lakukan semua yang baik dalam pandangan Allah, dan jadikan perjalanan adalah pelajaran yang berharga untuk kita.
Semoga ini menjadi pengingat untuk teman-teman terutama diriku sendiri.

Surat Cinta untuk Kakak Panitia Ospek.

Untuk kakak panitia OSPEK yang ngga ada kerjaan sehingga mau²nya jadi PANITIA OSPEK, padahal perkuliahan sudah berlangsung. [hahahaha]

salam sayang setengah terpaksa,

Aku tau kakak baik [mank iya?], tapi aku juga tau klo kakak ngga pernah dapat surat cinta dari cew...ek [kykny bener nii] selama ini di kampus. Kakak ngga pernah ditaksir oleh cewek, apalagi sampai ditembak duluan. [sukurin!!]

Aku cukup prihatin atas nasib buruk yang menimpa kakak selama ini [turut berduka]. Tapi beruntunglah kampus kita tercinta selalu menerima mahasiswa baru setiap tahunnya, sehingga setidaknya ada kesempatan untuk kakak mencoba lagi peruntungan berburu cinta [pke pemanah cinta], tapi sayangnya kesempatan itu tak dimanfaatkan dengan baik oleh kakak, alih-alih kakak malah memaksa kami(mahasiswa baru) untuk menulis surat cinta untuk kakak. kakak pikir kami (mahasiswa baru) suka dengan cara yg kakak lakukan [ckckckckck, sambil geleng² kepala], sungguh bagi kami cara tersebut sangatlah lucu dan sedikit menggelikan. Tapi...bersambung. [tahun depan]

Saya suka kakak karena wajah kakak yang WAGU :D


Istiqomah Mahardi Putri

Terkena Penyakit Mematikan

Sejuk
Dunia bagai surga
Bahkan sambal pun terasa seperti coklat
Senyum setia menemani
Kebahagiaan meliputi
Dan cinta terasa dalam
Entah apa, sejak kapan, atau bahkan bagaimana
Yang ku tahu, cinta
Penuh dengan angan, tidak nyata
Semua terasa bagai mimpi
Indah terlelap dalam mabuknya rasa

Walau mata tertutup
Tapi hati selalu tahu
Indah ketikaku ingat
Penuh dengan ..
Ah, entahlah
Aku bingung mengungkapkannya
Semua sudah jelas, ada di dalam hati yang tulus